DPP FOKSI Sukses Gelar Festival Budaya dan Lomba Kesenian
DPP FOKSI Sukses Gelar Festival Budaya dan Lomba Kesenian
Signal, Indramayu – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Komunikasi Santri Indonesia (Foksi) gelar festival budaya dan lomba kesenian bertemakan “Menumbuhkan Fanatisme Budaya Bagi Generasi Santri Indonesia Mewujudkan Indonesia Berkarakter Nasionalisme.” Bertempat di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Darul Falah Indramayu, Kelurahan Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, pada Ahad (31/07/2022).
Acara yang digelar selama dua hari tersebut, 30-31 Juli 2022 dihadiri oleh Sujewo Tedjo tokoh budayawan Indonesia, Muhammad Natsir Sahib ketua Umum DPP Foksi, KH. Munsid pengasuh PPTQ Darul Falah Indramayu, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri Dewan Pembina DPP Foksi, dan Ray Mengku Sutentra ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI).
Pagelaran ini mendapat antusiasme santri dan masyarakat Indramayu, terlihat ketika mereka memadati halaman PPTQ Darul Falah dari sebelum acara dimulai hingga acara itu selesai. Hal ini mendapat respon positif dari Muhammad Natsir Sahib, ketua umum DPP Foksi.
“Indramayu ini merupakan salah satu kota yang luar biasa. Fanatisme mengenai kebudayaan dan masyarakat itu betul-betul terjaga dan betul-betul sangat baik dan antusias,” kata Natsir.
Adapun maksud dari tema “Menumbuhkan Fanatisme Budaya Bagi Generasi Santri Indonesia Mewujudkan Indonesia Berkarakter Nasionalisme,” pada pagelaran ini, ketua Foksi menyampaikan bahwa tujuan diangkatnya tema ini adalah untuk menumbuhkan nasionalisme.
“Kita menggerakkan kebudayaan itu artinya mengimplementasikan nilai-nilai kebudayaan. Adalah implementasi nilai-nilai yang wajib dalam berbangsa dan bernegara. Tujuannya adalah menumbuhkan nasionalisme. Karena tidak mungkin ada nasionalisme tanpa melestarikan kebudayaan, nilai kebangsaan, dan lain-lain,” ungkap Muhammad Natsir Sahib.
Kemudian, Muhammad Natsir berharap agar santri-santri terus melestarikan kebudayaan dan bangga tehadap bangsa sendiri untuk mewujudkan karakter nasionalisme.
“Harapannya santri-santri terus melestarikan kebudayaan, bangga terhadap budaya bangsa sendiri, tidak terkontaminasi oleh budaya asing dan lainnya. Untuk mewujudkan bangsa yang berkarakter nasionalisme tadi,” harap Natsir Sahib.
Ketua Foksi juga menyampaikan bahwa tahun ini Foksi fokus pada program kegiatan kebudayaan. Yang mana kegiatan ini diadakan di 15 kota besar di Indonesia. Indramayu merupakan salah satu kota yang dipilih pada program Foksi. Selanjutnya Foksi akan mengadakan kegiatan ini kembali di kota-kota besar di Indonesia di antaranya Jakarta, Medan, Riau, Mataram, dan akan di tutup di Surakarta pada tanggal 27 Oktober 2022.
Sementara itu, KH. Ahmad Munsid Abdulillah ketua Yayasan PPTQ Darul Falah Indramayu turut menanggapi acara ini. Menurutnya, dengan terwujudnya acara ini adalah sebagai bentuk santri melawan radikalisme dan intoleran.
“Tujuannya adalah bentuk sebagai santri bahwasanya untuk menangkal radikalisme dan intoleran. Dari festival budaya ini mari kita sama-sama menjunjung adanya kebudayaan sejarah-sejarah. Dari situlah kita mengerti makna sejarah yang ada,” kata KH. Musnid.
KH. Ahmad Musnid juga berharap setelah kegiatan ini dilaksanakan bisa dijadikan edukasi untuk para santri kedepan. Bahwa dakwah itu tidak harus menggunakan kitab. Dakwah itu bisa dengan menggunakan budaya, di antaranya menggunakan puisi, pantun, retorika, pidato, dan lain sebagainya.