Dinasti Sailendra Pernah Menginvasi Negri Khmer, dan Menawan Bangsawannya ( 02 )
Dinasti Sailendra Pernah Menginvasi Negri Khmer, dan Menawan Bangsawannya ( 02 )
Signal.co.id – Salah satu bangsawan Khmer yang pernah merasakan pahitnya invasi itu adalah Pangeran Jayawarman.
Menurut Coedes riwayat hidup Pangeran Jayawarman, bisa di jumpai dalam prasasti Sdok Kok Thom yang bertarikh 1052 Masehi.
Prasasti berbahasa Khmer ini menceritakan kepulangan Jayawarman ke tanah Khmer, setelah lama hidup di jawa.
Setelah kembali ke Khmer, dia mendeklarasikan diri jadi raja Khmer, dan menahbiskan diri sebagai perwujudan dewa Siwa di Phnom ( gunung ) Kulen.
Menurut Coedes, Jayawarman berhasil lolos dari kurungan raja jawa, setelah terjadi pergolakan politik di awal abad ke 9.
Eksistensi orang-orang Khmer di jawa, juga tercatat dalam prasasti Wurudu Kidul tahun 922 Masehi.
Prasasti logam beraksara jawa kuno tersebut, berturut-turut di baca dan di telaah oleh W F Stutterheim, L Ch Damais dan Boechari.
Dalam prasasti Jayapattra, menceritakan tentang putusan hukum perpajakan terhadap seseorang bernama Sang Dhanadi, yang di tuduh sebagai orang Khmer, padahal dia orang jawa tulen.
Raja sampai harus mengirimkan sebuah tim untuk menginvestigasi asal usu Sang Dhanadi.
Peristiwa ini jadi petunjuk bahwa orang jawa pada periode tersebut, memang cukup mengenal karakter orang Khmer.
Bahkan sebagian orang Khmer telah menetap di jawa pada era tersebut, penguasa jawa kuno menggolongkan mereka sebagai warga kilalan, atau orang asing yang di kenai pajak.
Selain orang Khmer, warga kilalan juga mencakup orang India, Tiongkok, Siam dan Birma.
Imigran Khmer ini, masih bisa di lacak eksistensinya di zaman pemerintahan Airlangga di abad 11, sampai zaman Majapahit di abad ke 14.
Pertukaran budaya antara Khmer dan jawa dalam hal ini bisa di jumpai pada peninggalan masa Majapahit di Sidoarjo, berupa candi pari yang bergaya Khmer. ( bersambung, di rangkum dari berbagai sumber )