Dihadapan BP2MI, Bupati Nina Agustina Beberkan Peri dan Kruwcil untuk Mantan TKI Indramayu
Dihadapan BP2MI, Bupati Nina Agustina Beberkan Peri dan Kruwcil untuk Mantan TKI Indramayu
Signal, Indramayu – Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar menyampaikan apresiasi kepada seluruh Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kabupaten Indramayu atas jerih payah, lelah dan ketangguhannya turut serta untuk membangun Indramayu.
“Saya menyampaikan apresiasi dan salam-salam cinta kepada seluruh PMI asal Kabupaten Indramayu atas jerih, lelah dan ketangguhannya turut serta membangun Indramayu,” kata Bupati Nina baru-baru ini.
Pernyataan Bupati Nina Agustina disampaikan pada rangkaian Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) Tahun 2022 yang dilangsungkan dengan berbagai kegiatan di Lapangan Sport Centre Indramayu, Minggu (4/11/2022).
Bupati Nina Agustina menyampaikan kepada sejumlah peserta khususnya Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) Selamat memperingati HPMI Tahun 2022, dan mengajak bersama-sama wujudkan “Pekerja Migran Bermartabat, Negara Berdaulat, PMI Resmi Terlindungi”.
Bupati Nina menambahkan, Kabupaten Indramayu merupakan daerah kantong PMI baik ditingkat Provinsi maupun Nasional, sehingga dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Indramayu selalu mengupayakan yang terbaik bagi PMI, Purna PMI maupun Calon PMI.
Mengingat PMI yang bekerja diluar negeri mempunyai berbagai resiko yang berat dan tidak mudah ketika hidup di negeri orang, maka sudah sepatutnya PMI digelari pahlawan Devisa, karena bukan hanya berkontribusi terhadap devisa di negeri ini juga karena keberanian, perjuangan dan pengorbanan para PMI untuk keluarga bangsa dan negara.
Bupati Indramayu berpesan kepada para PMI untuk tetap berhati-hati saat bekerja di negeri orang, harus bisa dan pintar-pintar menghindari calo, harus bisa meningkatkan taraf hidup dan bekerja dengan baik disana.
Bupati Nina menyampaikan terimakasih kepada Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) beserta jajarannya atas sinergi yang telah terjalin selama ini bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam memberikan pelayanan perlindungan terbaik bagi PMI.
Bupati Nina Agustina, pada momen peringatan HPMI Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Indramayu telah melakukan berbagai upaya untuk perhatian bagi para PMI maupun Purna PMI, hal ini dilakukan mengingat Kabupaten Indramayu merupakan pemasok terbesar PMI di tingkat Provinsi Jawa Barat dan Nasional.
Diungkapkan Bupati Nina Agustina, perhatian Pemerintah Kabupaten Indramayu terhadap PMI adalah mengawasi dan menangani segala potensi tindak pidana perdagangan orang hingga korban penempatan ilegal.
Kemudian pelatihan atau pemberdayaan bagi purna PMI melalui implementasi program unggulan Bupati Indramayu Nina Agustina seperti Perempuan Berdikari (Peri) dan Kredit Usaha Warung Kecil (Kruwcil).
“Beberapa program yang dimiliki Kabupaten Indramayu adalah Peri yakni program pelatihan keterampilan bagi purna PMI dan keluarga agar mereka memiliki kemampuan untuk berusaha. Kemudian program Kruwcil yakni program bantuan dana berusaha atau pemberian pembiayaan tanpa bunga untuk mendukung usaha yang dikerjasamakan dengan Bank BJB,” terangnya.
Sementara itu Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, Indramayu dipilih sebagai salah satu lokasi perayaan HPMI karena Indramayu dikenal sebagai kantong terbesar penempatan PMI. Dalam tiga tahun terakhir ada 25.985 warga Indramayu yang saat ini sedang bekerja di luar negeri, seperti Hong Kong, Singapura, dan Taiwan.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani menambahkan, pihaknya memohon bantuan para kepala desa/lurah dan camat di Kabupaten Indramayu untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menghindari calo -calo yang menawarkan pekerjaan di luar negeri.
Pada peringatan HPMI Tahun 2022 ini usai melepas jalan santai, Bupati Nina Agustina dan Kepala BP2MI Benny Rhamdani dan para peserta melihat pameran hasil produk usaha purna PMI yang dikembangkan.
Sementara Kepala BP2MI Benny Ramdhani menyampaikan, Indramayu adalah kabupaten dengan kantong terbesar di jawa Barat untuk penempatan PMI bahkan terbesar di Indonesia.
Tercatat dalam tiga tahun terakhir warga indramayu yang bekerja di Luar Negeri antara lain Hongkong, Singapore, Taiwan berjumlah 25.985 Pekerja.
Sehingga tambah Benny, dapat dibayangkan jika setiap bulan mereka mengirimkan uang hasil keringatnya bekerja di luar negeri minimal 5 – 10 juta untuk keluarganya di rumah.
Kondisi tersebut otomatis menjadikan penggerak roda ekonomi masyarakat di Indramayu, dimana dari 25.985 pekerja terdiri atas laki-laki 4.743 pekerja dan perempuan 21.241 pekerja.
“Data itu menunjukkan 75% adalah kaum perempuan, sehingga para pekerja migran ini tentunya harus mendapatkan perhatian bahkan pelindungan karena mayoritas perempuan,” katanya.
Kepala BP2MI Benny meminta para kepala desa/lurah hingga camat untuk mensosialisasikan potensi calo ketika turun ke desa-desa yang kemudian membujuk masyarakat, menjanjikan pekerjaan, menjanjikan diberangkatkan dengan cepat dan dijanjikan uang yang justru ternyata menjadi korban penempatan ilegal.
Dipaparkannya, selama dua tahun setengah, masyarakat yang menjadi korban penempatan ilegal yang dipulangkan ke Indonesia berjumlah kurang lebih 81.000 pekerja.
“Total yang dipulangkan itu 81.000 dari malaysia dan timur tengah paling banyak. Selanjutnya 90% korban penempatan ilegal adalah perempuan atau kaum ibu-ibu,” paparnya.
Selanjutnya PMI yang dipulangkan akibat sakit sebanyak 3.148 orang yang cacat secara fisik karena penganiyayaan, depresi ringan, berat dan bahkan hilang ingatan. Kemudian PMI meninggal sebanyak 1.495 orang dengan rata rata setiap hari pihaknya menangani 2 peti jenazah.
Kepala BP2MI Benny mengucapkan, terimakasih kepada para PMI khususnya PMI Kabupaten Indramayu. Menurutnya, mereka adalah orang-orang hebat, pejuang keluarga dan anda pahlawan devisa negara.
“Negara dan saya berhutang besar Kepada para PMI 159,6 triliun disumbangkan setiap tahun oleh PMI kepada negara ini, itu merupakan sumbangan devisa terbesar kedua kepada negara ini setelah sektor migas,” ungkapnya.
Lanjut Kepala BP2MI Benny, atas nama negara dalam Peringatan HPMI Tahun 2022 dengan tema besar Stop Human Traficking, diharapkan tentu ini adalah bagian terimakasih Negara kepada para PMI.
“Jayalah para pekerja migran Indonesia, tetap merdeka, bebas dalam segala bentuk penindasan, berdaya bejuang dengan segala kemampuan dan kompetensi yang dimiliki serta kesejahteraan yang bisa diwujudkan ketika anda kembali ke tanah air Indonesia,” ujar Kepala BP2MI.