Perjalanan Karier Gabriel Martinelli, dari Ituano Sampai ke Arsenal ( 01 )
Perjalanan Karier Gabriel Martinelli, dari Ituano Sampai ke Arsenal ( 01 )
Signal.co.id – Gabriel Martinelli memulai mimpinya menjadi pesepak bola dari divisi IV Liga Brazil, ia memulai kecintaanya pada si kulit bundar sejak kecil lewat permainan Futsal, langkah kecilnya di klub Ituano perlahan mengantarkan Martinelli pergi menjelajah sepak bola Eropa.
Arsenal lalu menjadi tempat tumbuhnya Martinelli untuk mewujudkan mimpi-mimpi besarnya, namun seperti kebanyakan pemain Amerika latin lainnya, dirinya harus melalui jalan terjal setelah kerap tampil inkonsisten di awal-awal kariernya.
Kini dia bisa membuktikan kualitasnya dengan menjadi andalan Mikel Arteta, bagaimanakah perjalanan Gabriel Martinelli bangkit dari keterpurukan untuk menjadi pilar penting Arsenal ?
Langkah kecil Gabriel Martinelli.
Gabriel Martinelli sudah mendapat sorotan sejak membela klub asal Brazil yakni Ituano, dia di labeli sebagai aset squad samba, berkat penampilan gemilangnya bersama klub saat masih menginjak 18 tahun.
Martinelli mampu mencetak 6 gol dari 17 pertandingan, statistik menggila itu membuat dirinya kebanjiran tawaran dari banyak klub raksasa dari benua biru, hingga akhirnya Martinelli memutuskan mengikuti trial bersama Manchester United dari tahun 2015 hingga tahun 2017, dalam sesi trial itu dia sempat mengambil foto bersama Paul Pogba.
Martinelli pernah masuk sebagai pemain cadangan saat laga Manchester United U 18 kontra Lincoln City, namun ia tak kunjung mendapatkan kontrak di sana, dan memutuskan untuk kembali ke Ituano.
“Kerjasama antara Ituano dan Manchester United, membuat saya bisa pergi kesana tiap tahun, saya 4 tahun beruntun pergi kesana, dari 4 kali trial itu, United tidak pernah memberikan saya tawaran, jadi saya kembali ke Ituano, dan bekerja keras di sana”, ujar Martinelli.
Setelah kembali ke Ituano, Martinelli perlahan bangkit saat mengikuti turnamen Kofinha, turnamen Kofinha merupakan salah satu ajang kompetisi untuk pemain berusia 20 tahun di Brazil, di dalam turnamen itu Martinelli berhasil tampil gemilang, dan di mainkan secara reguler oleh Vinicius Bergantin, pelatih Ituano itu memuji Martinelli sebagai sosok yang memiliki kualitas.
“Ia memiliki kualitas di sepertiga akhir lapangan, entah itu memberikan assist, atau mencetak gol, ia juga membantu tim untuk menutup ruang ketika ketika kami kehilangan bola, ia tidak seperti pemain berusia 17 tahun, dia mengambil keputusan seperti orang berusia 27 tahun” ujar Bergantin.
Arsenal akhirnya muncul sebagai klub yang meng apresiasi bakat dan talenta Martinelli, saat itu The Gunners mengeluarkan biaya sebesar 7 juta Euro, untuk memboyongnya ke Emirates Stadium.
Keputusan Arsenal merekrut Martinelli di pertanyakan, karena sang pemain di anggap sebagai pemain kurang pengalaman, namun manajemen beralasan jika Martinelli bisa memaksimalkan potensinya di Inggris. ( bersambung – di gali dari berbagai sumber )