Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja, LPK Kaina Indonesia Gelar Orientasi Magang dan Tokutei Ginou
Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja, LPK Kaina Indonesia Gelar Orientasi Magang dan Tokutei Ginou
Signal.co.id – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kaina Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan tenaga kerja berkualitas. Kamis (21/11), LPK Kaina memulai orientasi pelatihan untuk puluhan peserta baru program magang dan tokutei ginou (pekerja terampil), yang digelar di Gedung PGRI 2 Sindang, Indramayu.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari 21 hingga 23 November 2024, dan mendapat apresiasi langsung dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Indramayu.
Kepala Disnaker Indramayu, Nonon Citra Wulandari, turut hadir dalam pembukaan acara tersebut. Ia menyampaikan bahwa LPK Kaina Indonesia merupakan salah satu lembaga pelatihan kerja binaan resmi Disnaker Indramayu yang sudah terakreditasi.
Menurut Nonon, Indramayu adalah penyumbang terbesar tenaga kerja migran Indonesia (PMI) dan memegang peran penting dalam pengiriman tenaga kerja profesional ke luar negeri.
“LPK Kaina Indonesia adalah contoh nyata lembaga yang sukses mencetak tenaga kerja berkualitas, terutama untuk pasar Jepang. Kami berharap LPK Kaina terus berkembang dan semakin bersinergi dengan Disnaker Indramayu dalam melahirkan SDM unggul,” ujarnya.
Pendiri LPK Kaina Indonesia, Teguh Adikoesoemah Putra, dalam sambutannya memberikan pesan inspiratif kepada para peserta orientasi. Ia menegaskan pentingnya memiliki tekad kuat dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman demi meraih masa depan yang lebih baik.
“Kalian telah mengambil langkah besar dengan bergabung di LPK Kaina. Ini adalah awal perjalanan untuk menjadi tenaga kerja profesional yang siap berkontribusi besar bagi perusahaan dan daerah asal kalian. Namun, jika niat kalian setengah hati atau hanya mengikuti tekanan, lebih baik mundur sekarang. Kesuksesan hanya bisa dicapai melalui niat kuat dari diri sendiri dan dukungan keluarga,” tegas Teguh.
Lebih lanjut, Teguh mendorong peserta untuk memanfaatkan pengalaman bekerja di Jepang selama maksimal lima tahun, sebelum kembali ke daerah masing-masing untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan lokal.
Nonon Citra Wulandari menambahkan bahwa pembinaan terhadap lembaga pelatihan kerja adalah program rutin yang dilakukan Disnaker Indramayu. Tujuannya adalah memastikan kualitas pelatihan yang diberikan kepada peserta dan meminimalkan keberadaan oknum yang merugikan siswa.
“LPK Kaina Indonesia menjadi role model bagi lembaga pelatihan lainnya. Kami harap kesuksesan ini terus berlanjut, sehingga semakin banyak tenaga kerja profesional dari Indramayu yang berhasil ditempatkan di Jepang,” ujar Nonon.
Orientasi yang digelar LPK Kaina ini menjadi langkah awal untuk mencetak tenaga kerja kompeten, khususnya dalam menghadapi pasar global di Jepang. Dengan dukungan penuh dari Disnaker Indramayu, LPK Kaina Indonesia diharapkan mampu terus menciptakan SDM berkualitas yang tidak hanya mengharumkan nama daerah tetapi juga memberi dampak positif bagi pembangunan lokal setelah kembali dari luar negeri.