Disdikbud Indramayu Fasilitasi Konflik Orang Tua dan Pihak Sekolah, Pertemuan Berakhir Damai.

Disdikbud Indramayu Fasilitasi Konflik Orang Tua dan Pihak Sekolah, Pertemuan Berakhir Damai.


Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Disdikbud Indramayu Fasilitasi Konflik Orang Tua dan Pihak Sekolah, Pertemuan Berakhir Damai.

Signal.co.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu, melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Untung Aryanto, S.Pd., merespon laporan permasalahan antara orang tua siswa dan pihak UPTD SD Negeri 3 Lemahmekar. Kasus ini mencuat setelah muncul dugaan adanya intimidasi terhadap seorang siswa yang diakibatkan oleh ketidakmampuan orang tua dalam membayar buku LKS (Lembar Kerja Siswa).

Kamis, 20 Maret 2025, Untung Aryanto, S.Pd., langsung mengunjungi UPTD SD Negeri 3 Lemahmekar dan mengundang Marwaeni orang tua Indah Angraeni siswi kelas 3, yang melaporkan kasus tersebut. Ia mengungkapkan kekesalannya karena anaknya menjadi enggan bersekolah setelah sering ditegur dan diejek oleh teman-temannya yang menyebutnya tidak mampu membayar buku LKS.

“Sebelum mengadu ke Dinas Pendidikan, saya sudah mencoba menghubungi Kepala Sekolah melalui WhatsApp. Namun, beliau mengatakan sedang sibuk dan tidak dapat menangani masalah tersebut,” ucap Marwaeni.

Selain teguran terkait pembayaran LKS, Marwaeni juga menyampaikan bahwa anaknya pernah mendapatkan perlakuan kasar berupa teriakan dari pihak sekolah. Ia mengaku sempat datang langsung ke sekolah untuk mendiskusikan kebijakan pembayaran, namun justru menerima respon yang tidak menyenangkan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah UPTD SD Negeri 3 Lemahmekar Ovi Novianti, S.Pd. (Plt. Kepala Sekolah), menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang menimpa Marwaeni dan anaknya.

Ovi menjelaskan bahwa penggunaan buku LKS sudah dihentikan sejak Desember 2024 dan mengimbau agar orang tua terlebih dahulu menghubungi pihak sekolah untuk mencari solusi apabila ada permasalahan.

Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, kedua belah pihak diberikan kesempatan untuk mendiskusikan masalah ini secara damai.

“Kemarin, Marwaeni bersama Indah anggraeni datang ke Dinas Pendidikan untuk meminta bantuan. Hari ini, kami berhasil mempertemukan kedua belah pihak guna mencari solusi terbaik. Kami juga akan meninjau lebih lanjut permasalahan ini,” ujar Untung.

Nantinya Disdikbud Kabupaten Indramayu akan mempertimbangkan dampak psikologis yang mungkin timbul akibat permasalahan ini.

“Kami tidak ingin anak ini terbebani secara mental. Kami berupaya memastikan bahwa masalah ini segera diselesaikan agar anak dapat kembali belajar dengan tenang,” jelasnya.

Disdikbud Kabupaten Indramayu berharap agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih bijaksana dalam menangani permasalahan di lingkungan pendidikan demi kenyamanan dan kesejahteraan siswa.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait

inquiry
aksara